Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2025

PERALATAN DAN PERAWATAN TUBUH FACE WASH

Gambar
  SEJARAH FACE WASH Sejarah face wash (pembersih wajah) cukup panjang, karena manusia sudah berusaha membersihkan wajah sejak ribuan tahun lalu, hanya bentuk dan bahannya yang berbeda dari zaman ke zaman. 1. Zaman Kuno Mesir Kuno (sekitar 3000 SM) Orang Mesir menggunakan campuran abu, tanah liat, garam natron, dan minyak untuk membersihkan wajah. Mereka percaya kebersihan adalah bagian dari kecantikan dan kesehatan. Yunani & Romawi Kuno Menggunakan minyak zaitun untuk melarutkan kotoran, lalu menghapusnya dengan alat bernama strigil . India Kuno (Ayurveda) Menggunakan bubuk herbal seperti kunyit, gram flour (tepung kacang chickpea), dan susu untuk membersihkan wajah. 2. Abad Pertengahan Di Eropa, kebersihan kulit agak terabaikan karena keterbatasan air bersih. Pembersihan wajah sering memakai air mawar atau infus herbal untuk menyegarkan kulit. 3. Revolusi Sabun (Abad ke-19) Sabun batangan mulai populer di Eropa setelah proses saponifikasi (reaksi membu...

PERALATAN RUMAH TANGGA ULEKAN MANGGELANG

Gambar
  SEJARAH ULEKAN    Ulekan (atau cobek dan uleg-uleg) merupakan alat dapur tradisional yang telah digunakan sejak zaman nenek moyang di berbagai kebudayaan, termasuk Indonesia. Alat ini awalnya digunakan oleh masyarakat kuno untuk menghaluskan bahan makanan, rempah-rempah, dan obat-obatan secara manual.   Asal mula: Penggunaan ulekan sudah ada sejak zaman prasejarah, seiring dengan berkembangnya teknik memasak dan penggunaan rempah-rempah. Di banyak budaya Asia, Timur Tengah, hingga Eropa, dikenal alat sejenis ulekan dengan berbagai nama—seperti mortar and pestle di Barat.  Di Indonesia: Ulekan terbuat dari batu, kayu, atau tanah liat bakar. Digunakan untuk menghaluskan cabai, bawang, jahe, kunyit, dan bumbu masakan lainnya. Alat ini menjadi ikon dapur Nusantara, terutama dalam pembuatan sambal dan masakan tradisional.    Fungsi sosial & budaya: Ulekan juga mencerminkan budaya gotong royong dan kearifan lokal, karena banyak masakan tradisional dibu...

MINUMAN KHAS BANTEN ES CINCAU HITAM

Gambar
SEJARAH ES CINCAU HITAM   Cincau berasal dari Tiongkok , di mana tanaman cincau (terutama Mesona chinensis dan Mesona palustris ) digunakan sejak ribuan tahun lalu sebagai minuman herbal untuk menyegarkan tubuh dan meredakan panas dalam. Di Tiongkok, cincau dikenal dengan nama “liangfen” yang berarti "tepung dingin".   Melalui perdagangan dan migrasi pedagang Tionghoa , tanaman cincau dan kebiasaan mengonsumsinya menyebar ke berbagai wilayah Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Singapura, dan Indonesia . Di Indonesia, cincau mulai dikenal sejak masa penjajahan dan awal perdagangan Tionghoa , terutama di daerah-daerah pesisir dan kota dagang seperti Semarang, Jakarta, dan Pontianak .   Cincau kemudian berkembang menjadi bagian dari minuman tradisional lokal, dipadukan dengan bahan khas Indonesia seperti gula merah, santan, dan es serut , lalu dikenal luas sebagai es cincau . Selain cincau hitam, versi cincau hijau (dari tanaman berbeda) juga muncul dan populer di beberapa...

MAKANAN KHAS BANTEN KUE JOJORONG

Gambar
  SEJARAH KUE JOJORONG    Kue jojorong adalah kue tradisional khas Banten dan Jawa Barat , terutama dari daerah Pandeglang dan Serang . Kue ini berasal dari warisan kuliner masyarakat Sunda yang sudah ada sejak zaman dahulu dan biasanya dibuat untuk acara adat, syukuran, atau sajian saat Ramadan .    Nama "jojorong" sendiri berasal dari bahasa Sunda yang bisa berarti “mendorong” atau “menyodorkan”, yang berkaitan dengan cara penyajian kue ini—disajikan dalam wadah daun pisang yang terbuka di atas, seakan "didorong" ke atas.    Jojorong dibuat dari tepung beras, gula merah, santan, dan tepung kanji , lalu dikukus dalam wadah daun. Teksturnya lembut, rasanya manis dan gurih. Meski tergolong kue jadul, kue ini masih eksis hingga kini sebagai bagian dari jajanan pasar khas Banten. KOMPOSISI BAhan-Bahan Adonan: Tepung beras – ±150 gram Sebagai bahan dasar utama adonan, memberi tekstur lembut. Tepung kanji (tapioka) – ±50 gram Menambah kekenyalan...

MINUMAN ROSSELA TEA

Gambar
  SEJARAH TEH 🍵 Asal Usul dan Sejarah Teh 1. Awal Mula di Tiongkok (China)    Teh berasal dari Tiongkok, dan menurut legenda, ditemukan sekitar 2737 SM oleh Kaisar Shen Nong. Saat itu, daun teh jatuh ke dalam air panas yang sedang direbus, dan kaisar tertarik dengan aroma serta rasanya. Sejak itu, teh mulai dikonsumsi sebagai minuman penyegar dan obat tradisional. 2. Perkembangan di Asia Timur    Teh menjadi bagian penting dari budaya di Tiongkok, Jepang, dan Korea. Di Jepang, teh dibawa oleh biksu Buddha pada abad ke-9 dan berkembang menjadi tradisi upacara minum teh (chanoyu). Di Tiongkok sendiri, teh juga menjadi bagian dari filosofi dan seni. 3. Masuk ke Eropa dan Dunia Barat    Teh diperkenalkan ke Eropa pada abad ke-17 oleh pedagang Belanda dan Portugis. Minuman ini dengan cepat menjadi populer di Inggris, terutama di kalangan bangsawan. Inggris lalu mengembangkan budaya teh sore (afternoon tea). 4. Penyebaran ke Dunia dan Budidaya    ...

MAKANAN WAFER NABATI

Gambar
SEJARAH WAFER     Asal-usul wafer sebenarnya cukup panjang dan berkembang dari zaman kuno, tapi bentuknya tidak langsung seperti wafer modern yang kita kenal sekarang (tipis, berlapis, renyah, dan biasanya diisi krim manis). Berikut ringkasan sejarah awal mula wafer:   Asal Usul Awal (Zaman Kuno - Abad Pertengahan)    Zaman Romawi Kuno: Orang Romawi sudah mengenal semacam kue tipis yang dipanggang di antara dua pelat logam panas, mirip seperti wafel datar. Makanan ini digunakan sebagai persembahan ke dewa atau untuk perayaan keagamaan.    Abad Pertengahan Eropa: Muncul makanan yang disebut “wafre” (bahasa Prancis Kuno), yaitu adonan tipis dipanggang dengan alat seperti cetakan besi. Bentuknya mirip wafel dan biasa disajikan di gereja sebagai makanan suci (mirip hosti).   Perkembangan Menuju Wafer Modern (1800-an – 1900-an)    1800-an: Di Eropa, teknik membuat makanan manis tipis dan renyah mulai berkembang. Adonan ditipiskan, lalu d...